Dari 167 kejadian bencana itu, paling tinggi terjadi pada April sebanyak 72 kejadian, Januari 36 kejadian, Februari 18 kejadian, dan untuk Maret sebanyak 39 kejadian dengan total kerugian mencapai Rp2,3 miliar.
Menurut Novian, bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana seperti pada April, cuaca ekstrem sebanyak 28 kejadian, tanah longsor sebanyak 16 kejadian, banjir 15 kejadian, angin puting beliung dan gempa bumi masing-masing lima kejadian, dan kebakaran tiga kejadian.
Pada sisi lain, Novian mengatakan, untuk Mei diprediksi bencana masih akan didominasi oleh bencana hidrometerologi seperti cuaca ekstrem, angin puting beliung, banjir dan longsor.
Selain itu, warga pun diimbau untuk mewaspadai terjadinya bencana kebakaran baik permukiman maupun lahan, karena dalam beberapa hari terakhir wilayah Kota Sukabumi sempat tidak turun hujan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News