Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat Drs. Muhamad Ade Afriandi mengatakan, pertunjukkan wayang golek yang diselenggarakan Satpol PP Provinsi Jawa Barat digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat yang ke 78 dan jatuh setiap 19 Agustus.
“Sekaligus kita melalukan sosialisasi memberantas rokok ilegal yang banyak beredar di daerah tersebut. Sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal kali ini dilakukan melalui pagelaran seni budaya wayang golek,” kata Ade dalam keterangan yang diterima, Senin (21/8/2023).
Gebyar Gempur Rokok Ilegal ini, untuk mengedukasi pedagang dan masyarakat umum terkait aturan hukum yang berlaku tentang cukai, risiko yang mengancam kesehatan,serta risiko yang mengakibatkan hak negara berupa penerimaan negara dari sektor cukai tidak tercapai.
Mengenai dipilihnya tempat diselenggarakannya wayang golek dan sosialisasi Gebyar Gempur Rokok Ilegal di Culamega, Ade Afriandi menyebutkan hal itu sebagai napak tilas perjuangan rakyat Jawa Barat. Di kecamatan Culamega, Gubernur ke-4 Mas Sewaka pernah berkantor secara darurat pada masa pendudukan agresi Belanda ke-2.
“Ketika di Bandung dikenal peristiwa Bandung Lautan Api, Gubernur Sewaka dicari-cari oleh Belanda. Maka Gubernur Sewaka melakukan tugas pemerintahannya secara gerilya. Termasuk berkantor di rumah penduduk di daerah Culamega ini,” kata Ade.