Sedangkan untuk para Dosen, Prof Edi juga berpesan agar tetap berada pada jalur pewaris ilmu dan hikmah kepada mahasiswa dan masyarakat, pengembangan sayap peradaban berada di tangan anda semua.
“Untuk itu diperlukan sikap dan keteladanan. Pengembangan majelis ilmu dan ragam aktifitas keilmuan lainnya, kemajuannya berada di pundak anda semua, dan ini harus tetap dilakukan dengan istiqomah. Hindari perbuatan-perbuatan yang tidak bernilai sedikitpun, fokuslah dalam pembinaan akademik untuk diri sendiri dan kemajuan mahasiswanya,” ucapnya.
“Poin-poin inilah yang harus dipegang, dan tentu jika semuanya dibarengi dengan niat lurus dan ketulusan dalam mengerjakannya maka Insya Allah fitrah kita sebagai manusia untuk selalu mengabdi kepada Allah SWT akan tetap terjaga,” lanjutnya.
Menurut Prof Edi, Unisba adalah perguruan tinggi yang menganut keberagaman, tetapi tetap dalam satu cita-cita sesuai dengan Firman Allah SWT yang tercantum dalam Surat Al-Hujarat Ayat 13. Dia menyebut, di Unisba keragaman ini nampak dalam kehidupan sehari-hari dan keragaman inilah yang memandatkan untuk saling mengenal, lita’arofu.
“Dengan mengenal, maka kita akan memperoleh informasi yang baik dan benar serta terhindar dari prasangka. Merasa yang paling baik atau wah dari orang lain tidak dianjurkan. Dalam beberapa ayat yang lain Allah melarang kita untuk mengolok-olok, nyinyir terhadap orang lain, karena kita belum tentu lebih baik dari kelompok lain tersebut,” bebernya.