Imbas Bangkai Babi, Nelayan Merugi Hingga Masyarakat Enggan Makan Ikan

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Sebagian masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara, masih enggan makan ikan sungai dan ikan laut. Itu disebabkan ditemukannya puluhan bangkai babi dialiran sungai Bedagai beberapa waktu lalu.

Imbas dari enggannya masyarakat makan ikan sungai dan ikan laut, penghasilan nelayan dibeberapa Kecamatan di Sergai turun dramatis hingga 60 persen. Walau hasil tangkapan ikan normal, namun daya beli masyarakat berkurang.

Selain nelayan, penghasilan pedagang ikan keliling dan agen ikan juga mengalami kerugian sangat mencolok akibat daya beli masyarakat menurun.

Baca Juga:  KPU Subang Optimalkan Sosialisasi Pilkada Melalui Pemasangan Reklame

Salah seorang agen ikan Tanjung Beringin, Isul mengatakan, selalu mengirim paket ikan dari Tanjung Beringin ke beberapa daerah termasuk Pekan Baru, namun sejak ditemukannya bangkai babi di sungai Bedagai. Sebagian daerah mengurangi pesanan ikan.

“Sejak adanya bangkai babi pesanan paket ikan berkurang, bahkan ada yang menolak pengiriman ikan untuk sementara,” katanya.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sergai, Yuyun Sri Wahyuni Pancasilawati pada jabarnews.com mengatakan, nelayan dan agen ikan dan pedagang eceran menjadi korban dengan ditemukannya bangkai babi dialiran Sungai Bedagai dan beberapa tempat lainnya.

Baca Juga:  Unik.. Cincin Karakter Wajah Asal Cirebon Ini Banyak Diminati

“Akibat adanya bangkai babi, nelayan dan pedagang ikan eceran jadi korban,” katanya, Kamis (21/11/2019) sore.

Ia menjelaskan, dari data di terima Dinas Perikanan Sergai, hasil tangkapan ikan dilaut tetap normal, namun penghasilan nelayan dari penjualan ikan berkurang sampai 60 persen akibat daya jual minim. Hal itu disebabkan masyarakat enggan mengkonsumsi ikan.

Baca Juga:  Kader Nasdem Karawang Dukung Dua DM di Pilgub Jabar

“Penghasilan nelayan berkurang sampai 60 persen, ini imbas dari enggannya sebagian masyarakat makan ikan laut,” ucapnya.

Yuyun mengajak masyarakat agar gemar makan ikan laut, karena ikan hasil tangkapan nelayan berada di jarak diatas 1 mil. Sehingga ikan ditangkap nelayan tidak terkontaminasi dengan bangkai babi.

“Kita sudah lakukan sosialisasi dan menempelkan seleberan mengajak masyarakat gemar makan ikan,” pungkasnya. (CR3)