JABARNEWS | BANDUNG – Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengungkap bahwa empat komoditas utama menjadi penyebab melonjaknya angka inflasi di daerah tersebut. Komoditas tersebut meliputi bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan ayam ras atau ayam negeri.
“Hasil evaluasi kami menunjukkan bahwa empat komoditas ini menjadi patokan kenaikan inflasi. Angka inflasi di Kabupaten Sukabumi saat ini mencapai 2,59 persen, tertinggi di Jawa Barat, bahkan jauh di atas angka nasional yang berada di 1,57 persen dan Provinsi Jawa Barat di 1,64 persen,” jelas Ade Suryaman saat konferensi pers, Senin (20/1/2025).
Lonjakan inflasi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Pada hari yang sama, Pemkab Sukabumi menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membahas langkah pengendalian inflasi.
Selain itu, pihak Pemkab telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah pasar semi-modern guna melihat langsung pergerakan harga komoditas. Ade juga menegaskan bahwa operasi pasar murah akan segera digelar di berbagai wilayah, baik di utara maupun selatan Kabupaten Sukabumi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog, distributor, dan dinas terkait untuk menentukan jadwal dan lokasi operasi pasar murah. Tujuan utama kami adalah menekan harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.