Inflasi Jabar Bulan September 2,35 Persen, Neraca Dagang Surplus 2,48 Miliar USD

Ilustrasi Inflasi
Ilustrasi Inflasi. (Foto: Freepik).

Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 2,80 persen; kelompok transportasi sebesar 1,01 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,20 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,99 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,35 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,08 persen.

Baca Juga:  Warga Tarik Rp71,9 Miliar, Pemdaprov Jabar Kawal Pencairan Dana Stimulan Korban Gempa Cianjur

Secara month to month (mtm) September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,34 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,08 persen.

Baca Juga:  Musrenbang Jabar 2024, Bey Machmudin Beberkan Hal Ini

Sementara itu nilai perdagangan luar negeri (ekspor/impor), neraca perdagangan Jawa Barat Agustus 2023 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar USD2,48 miliar.

Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditi Nonmigas sebesar USD2,59 miliar, sedangkan komoditas migas defisit sebesar USD106,53 juta.

Baca Juga:  Herman Suyatman: Pemdaprov Jabar Terus Upayakan Inflasi Terkendali

Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan Agustus 2023 terjadi surplus sebesar 385,88 ribu ton, yang disumbang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar 542,57 ribu ton, sedangkan komoditas migas defisit sebesar 156,68 ribu ton.