Uang sejumlah Rp1,65 miliar itu, diberikan Martuti secara berkala. DLN meminta uang kepada Martuti pun dengan cara mendatangi langsung.
Saat awal-awal, DLN yang datang sendiri. Kedatangan kedua, DLN bersama oknum pegawai Dishub.
“Awal itu sendiri yang kedua sama orang Dishub itu, terus datang lagi nyuruh anaknya minta duit ke saya. Pokoknya setiap kali datang mintanya Rp300 juta. Kata saya, kok gampang amant minta lagi minta lagi,” ucapnya lagi.
Martuti awalnya percaya anaknya bisa lulus sehingga merelakan harta bendanya. Tapi belakangan, Martuti malah menemui harapan kosong.
“Ya uang itu untuk biaya biar masuk polisi katanya, tapi akhirnya kan gagal, masuk enggak duit abis, mobil abis,” paparnya.