Tito mencontohkan kasus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abee yang tewas terbunuh saat melakukan kampanye di ruang publik. “Saya lihat waktu di KPU itu ruang terbuka, bukan ruang tertutup. Penembak jitu bisa saja melakukan skenario,” jelasnya.
Menurut Tito, kehadiran ajudan dengan mengenakan seragam senada dengan pimpinannya merupakan bentuk antisipasi dan proteksi melindungi Prabowo Subianto yang berstatus sebagai Menteri Pertahanan dan juga calon presiden jika terjadi keadaan darurat.
Dia pun meminta publik untuk tidak meremehkan adanya potensi ancaman maupun serangan teror karena para pasangan calon merupakan figur yang akan menjadi pemimpin negara. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News