Ini Kondisi Terbaru Proyek PLTA Cisokan dan PLTS Apung Cirata

Peninjauan proyek PLTA Cisokan dan PLTS Apung Cirata. (Foto: Istimewa).

“Kami laporkan bahwa PLTS Apung Cirata ini kapasitasnya 145 MWac dan alhamdulillah proyek ini berjalan dengan sangat baik sehingga bisa COD (commercial operation date) di tahun ini,” jelas Wiluyo.

Lebih lanjut, Wiluyo menjelaskan pengopersian PLTS Cirata akan menggunakan sinar matahari yang diubah menjadi listrik DC dan kemudian diubah menjadi listrik AC. Selain itu pengoperasian PLTS akan sangat efisien khususnya dari segi lahan karena tidak membutuhkan lokasi baru yaitu dengan menggunakan waduk sebagai dasar instalasinya.

Baca Juga:  Empat Pengedar Narkoba Simalungun Ditangkap, Seorang Pelaku Perempuan di Bawah Umur

Saat ini, menurut Wiluyo, PLN tengah fokus untuk mengoptimalkan proses transisi energi menjadi energi hijau atau energi baru terbarukan. Upaya ini didorong oleh semangat untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Dirinya juga menjelaskan bahwa sampai tahun 2023, PLN berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 50 juta ton CO2.

Baca Juga:  Wajib Setor Tiap Bulan, Kini Ratusan Pensiunan PNS di Karawang Tagih Uang Kadeudeuh yang Dikelola Korpri

Pembangunan PLTA Cisokan dan PLTS Apung Cirata akan meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional. Saat ini, progress konstruksi proyek PLTS Apung Terbesar sudah mencapai 63,87 persen dan ditargetkan dapat COD pada Oktober tahun ini. Sedangkan PLTA UCPS ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Tahun 2028.

Baca Juga:  Awasi Pembangunan Proyek Strategis, PLN UIP JBT Bersinergi dengan Kejagung RI

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Djarot Hutabri sebagai pimpinan unit yang mengerjakan PLTA UCPS menjelaskan bahwa PLTA tersebut menjadi pembangkit pertama yang menggunakan teknologi Pumped Storage di Indonesia.