“Ada dua orang korban. Tapi untuk korban sendiri sudah ditanggulangi. Pihak perusahaan juga memberikan fasilitas terbaik untuk pengobatan kedua korban ini dan saat ini sedang di RS,” tuturnya.
Sementara untuk evaluasi di lapangan, kata Andri, kejadian ini pihaknya sedang melakukan evaluasi. Apalagi apinya berada di luar SPPBE.
Maka dari itu, untuk sementara ini pihaknya akan mengevaluasi dengan pihak-pihak PJIT atau pihak teknisi yang mendalami SPPBE. Hal ini agar ke depannya tidak terjadi lagi.
“Karena ini datangnya dari luar, bukan dari dalam perusahaan (SPBE) ini. Kalau datang dari luar kita kan harus berkoordinasi dengan pihak luar. Tapi untuk masalah korban kita dari perusahaan akan memberikan bantuan yang maksimal untuk korban,” ucapnya.
Di sekitar lokasi tersebut, sambungnya, biasanya digunakan untuk manuver jika ada mobil tangki parkir, menyimpan karoseri. Sehingga tidak ada kegiatan usaha di sana.
Andri menegaskan, kalau terkait saluran gorong-gorong, itu berasal dari kolam di dalam SPPBE. Jadi pihaknya menggunakan kalau misalkan akan rilis gas sesuai SOP, atau membuang gas itu ke air. “Jadi misalkan ada gas yang bocor, itu bisa dibuang di sana di kolam tersebut,” tegasnya.