Diduga saat berada di rumahnya korban sudah janjian dengan rekan-rekannya untuk merencanakan tawuran dengan pelajar SMK lainnya.
Informasi yang berkembang di media sosial tawuran antar-pelajar itu berasal dari dua SMK berbeda yakni SMK P dan SMK BT, di mana AR merupakan pelajar SMK P.
Saat tawuran pecah diduga korban terkena sabetan senjata tajam di bagian pangkal paha kiri yang mengakibatkan terjadi pendarahan parah. Usai korban terkapar, seluruh pelajar yang terlibat tawuran itu kabur meninggalkan AR seorang diri.
Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi untuk mendapatkan pengobatan, namun sayang nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Menurut Ari, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, sebelum tawuran pecah, korban sudah janjian untuk ikut tawuran bersama rekan-rekannya.