Ini Penjelasan Ema Sumarna Soal Pencabutan Perda LKK oleh DPRD Kota Bandung

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna memberikan penjelasan terikait pencabutan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) oleh DPRD Kota Bandung.

Ema mengatakan bahwa pencabutan LKK tersebut akan membuat pengaturan LKK di kota tersebut menjadi lebih spesifik.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Dugaan Penggelapan Uang Pajak oleh Oknum Satpam di Sukabumi

Menurut Ema, pencabutan perda itu merupakan tindak lanjut dan amanah dari Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa. Selanjutnya, keberadaan LKK akan diatur dalam peraturan wali kota.

Baca Juga:  Bambang Tirtoyuliono Tunjuk Hikmat Ginanjar Jadi Plh Sekda Kota Bandung

“Alhamdulillah, paperda pencabutan tersebut sudah disahkan menjadi perda. Nantinya, akan diatur lewat perwali yang akan meliputi pembentukan Rukun Tetangga, Rukun Warga, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),” kata Ema di Kota Bandung, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga:  Arah Politik PPP Jabar Masih Ngambang, Ade Yasin Curhat Soal Pemilu 2024: Kita Ingin Lolos

Dia menjelaskan, secara substansi dalam perwali itu, RT dan RW akan menjadi lembaga terpisah dan Posyandu menjadi lembaga baru yang masuk dalam LKK.