“Untuk indikasi stress saya kira tidak ada yah, karena dilihat juga dari perkembangan anakannya, mereka berkembang biak seperti biasa, kita juga ada papan lalarang dilarang memberikan makanan kepada satwa, itu merupakan satu himbauan agar satwa tidak mengalami habituasi (perubahan prilaku) sehingga tetep liar dan akan menjauh ketika di dekati oleh manusia” tegasnya.
Asep menjelaskan, perkembangbiakan satwa liar di lokasi tersebut cukup baik, ditandai dengan adanya kelahiran 2 Owa Jawa pada Desember lalu.
“Baru saja bulan Desember lalu kita mendapati 2 ekor kelahiran Owa Jawa di dua titik yang berbeda, pada kelompok pertama itu 4 ekor Owa Jawa dengan 1 balita Owa Jawa kemudian satu kelompok lagi 3 ekor dia lagi ngasuh anak Owa Jawa sekira 7 bulan. Artinya perkembangbiakan Owa Jawa ini tidak terganggu dengan aktivitas wisata” tandasnya. (Red)