Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, menuturkan, pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.
Menurut Herizal, adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsun Dingin Australia.
“Angin monsun Australia yang bertiup menuju Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, menyebabkan suhu di wilayah Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Yaitu, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa lebih dingin,” ujarnya, melansir, dari media sosial resmi BMKG, hari ini Jumat (3/6/2022).
Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.
Alasannya, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.