Melalui teknik bio konversi maggot, RW 01 tidak hanya mengolah sampah organik tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi berupa kasgot (kotoran maggot).
“Kami bukan sekadar budidaya maggot. Hasil utama kami adalah pengolahan sampah organik, sementara maggot dan kasgot adalah bonus. Kasgot ini bahkan banyak diminati warga di luar Bandung karena kualitasnya lebih unggul dibanding kompos,” jelas Wawan.
Wawan menekankan bahwa sosialisasi berkelanjutan dan konsistensi adalah kunci untuk mengubah pola pikir masyarakat menuju kawasan bebas sampah.
Ia menilai, sikap tegas seperti penerapan slogan “Tidak Dipilah Tidak Diangkut” merupakan langkah efektif untuk membiasakan warga dalam memilah sampah. “Ketegasan ini diperlukan agar masyarakat disiplin dalam pengelolaan sampah di rumah,” ujarnya.
Dharmawan berharap, seluruh inisiatif Pemkot Bandung dalam menangani persoalan sampah dapat membuahkan hasil positif. Ia juga mengingatkan bahwa dukungan semua pihak sangat penting untuk mencapai kota yang benar-benar nol sampah.
“Jika kita semua bergerak bersama, bukan hanya ritase yang berkurang. Bandung punya potensi menjadi kota bebas sampah sepenuhnya,” tutupnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News