Ternak Sapi Perah di SMKN 5 Pangalengan terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengakibatkan tujuh ekor masi mati. Sehingga saat ini hanya tersisa 4 ekor sapi, ditambah dua ekor anak sapi (pedet) yang baru lahir.
Cucu mengaku bahwa pihaknya sangat memerlukan dan menantikan bantuan dari pemerintah untuk mengganti sapi yang mati akibat PMK.
“Tidak ada iuran bulanan, tidak dari BOS, ini menggunakan hasil penjualan usaha untuk meningkatkan potensi anak. Itu dibelikan bahan praktik, perbaikan, dan operasional,” tandas Cucun. (Red)