Ini Tradisi Keraton Kanoman Cirebon Jelang Muludan

JABARNEWS | KOTA CIREBON – Keraton Kanoman Cirebon melaksanakan tradisi Memayu bagian dari rangkaian ritual prosesi Panjang Jimat (Muludan) di Keraton Kanoman Cirebon. Tradisi ini dilakukan setiap setahun sekali tepatnya pada setiap 25 Par-Lu-Ji (Safar) yang mengacu pada kalender Aboge Keraton, Selasa (6/11/2018).

Tradisi Memayu artinya meng ayu-ayu atau mempercantik (memperindah dan membersihkan) seluruh lingkungan keraton Kanoman Cirebon.

Juru Bicara Kesultanan Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina, ST., M.Hum mengatakan, tujuan dilakukanya ritual ini adalah untuk membersihkan segala kotoran baik lahir maupun batin untuk menyambut Pelal Ageng (malam Panjang Jimat) sebagai malam kelahiran Gusti Kanjeng Rosulullah Muhammad SAW.

Baca Juga:  PSI Minta Ridwan Kamil Keluar dari Jebakan Tricky Wali Kota Depok, Maksudnya Apa?

“Ritual Memayu tidak hanya pembersihan lingkungan keraton saja melainkan dibarengi lantunan doa, tahlil, tahmid, solawat dan tawasul yang diperuntukan untuk leluhur para wali dan raja-raja Keraton Kanoman Cirebon,” ungkap Arimbi

Arimbi menerangkan, prosesi ritual memayu diawali pada bangunan Lumpang Alu dan di beberapa titik bangunan yang ada di lingkungan Keraton Kanoman Cirebon.

Dalam prosesi ritual di Lumpang Alu tersebut, mula-mula mengganti atap (welit) bangunan tersebut yang dilakukan rombongan abdi dalem dari beberapa desa. Antara lain Desa Pegagan Lor Kapetakan dan Desa Panunggul Gegesik Cirebon.

Baca Juga:  BPS Mencatat Angka Pengangguran di Jabar Menurun 0,6 Persen Selama Tahun 2022

Ritual kemudian dilanjutkan dengan doa tawasul dilengkapi dengan sajian aneka makanan yang terdiri dari nasi tumpeng dengan aneka lauk pauk seperti ikan, telor, bekakak ayam, dan buah-buahan sebagai pelengkapnya.

Acara ritual ini dikomandoi Sultan Raja Muhammad Emirudin (Sultan Kanoman XII) atau Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran (Patih Kesultanan Kanoman). Sementara pembacaan dalam setiap doa dipimpin Pangeran Muhammad Rohim (Pangeran Komisi) dengan diikuti para family keraton, abdi dalem dan masyarakat sekitar yang ikut antusias dalam acara ritual Memayu tersebut.

Baca Juga:  Dihamili Ayah Tiri, Anak Gadis di Garut Ngaku Hamil oleh Jin

Setelah selesai di Lumpang Alu, kemudian dilanjutkan di beberapa titik bangunan seperti Bangsal Sekaten, Pangrawit, Prabayaksa, Witana, Pulantara, Bangsal Ukiran, Kedaton, Gedong Pusaka dan terahir di Langgar Alit Keraton Kanoman Cirebon sebagai pamungkas dari ritual doa Memayu tersebut. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat