Adapun cara kerja dari derek otomatis hidrolik ini, Asep menjelaskan kendaraan bakal dijepit bannya sehingga tak akan merusak kendaraan itu, baik kendaraan itu dalam keadaan terkunci atau apapun.
“Mobil enggak akan rusak seperti pada persenelingnya atau rem tangannya, karena sistemnya dengan menjepit ban dan lalu kendaraan diangkat dan dibawa,” ucapnya.
Sementara ini, Dishub Kota Bandung baru membuat satu unit derek otomatis hidrolik lantaran anggaran yang terbatas. Untuk satu kendaraan derek ini, Asep menyebut menghabiskan sekitar Rp 2 miliar. Adapun kekurangan-kekurangan yang dilihat dari hasil ujicoba ini, seperti filter solar, filter udara, filter aki, serta lamanya dalam pengoperasian penderekan, katanya akan diperbaiki guna menjadi sempurna.
Dia juga mengakui pembuatan derek otomatis hidrolik ini tujuannya untuk menghindari adanya komplain masyarakat yang terkena derek. Sebab, ketika ada komplain maka Dishub harus mengganti kerusakannya dari mana.
“Jadi kan kalau ada kendaraan derek ini enggak akan merusak apapun karena kami menjepit bannya bukan menarik, menggantung, atau menggendong kendaraan itu,” ucapnya.