JABAENEWS | BANDUNG – Peradaban modern harus mengutamakan inovasi teknologi digital. Kemajuan teknologi akan merubah kehidupan manusia secara revolusioner. Ini adalah kebangkitan nasional kedua dalam 116 tahun setelah kebangkitan pertama era Budi Utomo.
Hikmat Ginanjar, Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, mengatakan hal itu pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tingkat Kota Bandung, Senin 20 Mei 2024,
“Jika dia menguasai teknologi, dia akan menguasai peradaban juga. Saat ini keadaan semakin jelas, penguasaan teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk mengejar Indonesia Emas,” ujarnya.
Dalam dua puluh tahun mendatang, 60 persen penduduk Indonesia akan menjadi generasi produktif yang siap melakukan hal-hal baru atau bonus.
Adopsi teknologi digital adalah salah satu peluang untuk menjadi penopangnya. Jumlah orang yang terhubung ke internet di Indonesia mencapai 79,5% dari total populasi.
Hikmat memaparkan, transformasi digital memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan profitabilitas. Selain itu juga meningkatkan produktivitas bisnis dalam bidang bisnis, sosial, dan ekonomi.
Karena sambung dia, transformasi digital memiliki kemampuan untuk meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mengatasi dan mengadaptasi dampak perubahan iklim dalam hal sosial dan lingkungan.
Kebangkitan Kedua
Hikmat menyebutkan, bahwa potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari trap middle-income.
“Kebangkitan kedua adalah momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Di sini, sumber daya alam, bonus demografi, dan kemungkinan transformasi digital semuanya menjadi modal,” ungkapnya.
Jadi kata Hikmat, Hari Kebangkitan Nasional harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran nasional dan menguatkan identitas bangsa.
“Dengan menguatkan jati diri kita, keluarga kita dan negara kita akan kuat. Saya kira itu mungkin mewakili semua itu,” pungkasnya. (red)