Eka optimistis, target investasi sebesar Rp 30 triliun bakal tercapai. Sebab, pada triwulan pertama, realisasi investasi di Karawang sebanyak 25 persen. Ia juga yakin realisasi bulan berikutnya bakal lebih besar.
“Memang investasi di kita yang selama ini terjadi (masuk) kebanyakan pada teknologi atau padat modal. Modalnya banyak tapi serapan tenaga kerjanya tidak begitu besar,” ucap dia.
Meski begitu, Eka berharap besarnya investasi yang masuk akan menimbulkan multiplier effect. Salah satunya pada serapan tenaga kerja.
Pada 2021, Eka menyebut, ada 10.000-11.000 tenaga kerja yang terserap. “Saya kira ini luar biasa, kalau dulu hampir menyerap 73 persen lulusan SLTA kita. Kalau dulu lulusan SLTA cuma sebanyak 14.000. Gak tahu kalau sekarang,” kata dia.
Eka pun yakin Karawang masih menjadi primadona tujuan investasi. Pasalnya, Karawang dinilai mempunyai daya dukung industri.