Sri mengungkapkan, kasus lain yang sangat miris terjadi di Kabupaten Karawang. Seorang anak perempuan disabilitas hamil, namun pelaku yang menghamilinya tidak terungkap.
“Pada akhirnya semua pihak di sana sepakat untuk menggugurkan kandungannya. Karena tidak ada laki-laki yang mengaku sebagai pelakunya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, kasus LGBT pun terjadi di kalangan remaja. Lalu di Kabupaten Karawang, ada kasus human traficking (penjualan manusia) seorang anak oleh pacar ibunya Rp2 juta.
“Tapi anak ini gak lapor karena mengaku kasihan sama ibunya. Namun setelah penyelidikan, ternyata anak itu sudah adiktif (seks bebas), via handphone ia melakukan itu di luar tempat tinggalnya, seperti di hotel,” tandasnya. (Red)