Isu harga gabah juga menjadi sorotan. Pemerintah berencana menetapkan harga gabah di kisaran Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram. Langkah ini bertujuan untuk memastikan petani mendapatkan keuntungan yang layak sekaligus menjaga stok pangan nasional tetap aman.
“Panen raya diperkirakan akan bergeser lebih awal karena perubahan iklim. Pemerintah daerah diminta memastikan serapan hasil panen maksimal agar petani tidak mengalami kerugian,” tambahnya.
Dengan target produksi gabah mencapai 30 juta ton pada tahun 2025, puncak panen di bulan Maret diproyeksikan mencapai 5,6 juta ton.
Tidak hanya di sektor pertanian, pemerintah juga akan memperluas tambak budi daya ikan hingga 20.000 hektare di wilayah Cirebon dan Indramayu. Langkah ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengurangi impor bahan pokok, termasuk garam, beras, jagung, dan gula.
“Target kami, mulai tahun 2025, Indonesia tidak lagi mengimpor bahan pokok dari luar negeri. Ini adalah bagian dari kemandirian pangan nasional,” ungkap Zulkifli.