“Tidak ada lahan lagi, kecuali ini tempat pemakaman. Kalau mau di pinggir jalan, sebelahan sama jurang. Justru takut kalau ada gempa atau hujan besar,” ujar Dede dikutip CNNIndonesia.com, Minggu (27/11).
Dede bersama sekitar 100 pengungsi lainnya terlihat saling berbagi, mengisi setiap sudut pemakaman. Tidak jarang nisan-nisan terlihat di dalam tenda pengungsi warga Kampung Rawa Cina.
Selain dipenuhi oleh pengungsi, area tersebut juga jadi tempat pemakaman korban tewas akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu. Tidak kurang dari belasan warga yang telah dikebumikan pasca-gempa tersebut.
Dede sendiri mengaku takut harus bermukim sementara di atas area pemakaman. Namun, terbatasnya lokasi dan masih banyaknya gempa susulan membuat Dede dan para pengungsi lainnya tak punya opsi lain untuk bertahan. (red)