JABARNEWS | BANDUNG – Digeruduk para jamaahnya, Kantor Pusat PT. Solusi Balad Lumampah (SBL) yang berlokasi di jalan Dewi Sartika Kota Bandung, nampak mulai sepi saat sore hari, setelah sebelumnya terjadi kemacetan dikarenakan padatnya jamaah yang berunjuk rasa.
Kendati begitu, belasan jamaah masih bertahan di depan kantor tersebut meski aparat kepolisian sudah membentangkan garis polisi di sekitaran lokasi tempat kejadian perkara (TKP)
“Bahwa ini merupakan sebuah peristiwa yang memalukan, ini kan masalah syiar jadi siapapun yang terlibat jangan main-main soal haji,” kata Duddi Supriadi selaku Pemberangkat Jamaah SBL dan First Travel saat ditemui di depan Kantor SBL, Kota Bandung, Rabu (31/01/18).
Dari keterangan yang didapat, ternyata para jamaah SBL merupakan pindahan dari perusahaan travel yang sebelumnya yakni First Travel yang tersandung kasus yang serupa.
Dari apa yang sudah terjadi, ia menduga jika pada kasus tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya indikasi persaingan antar sesama pengusaha travel.
“Saya khawatir ini ada persaingan bisnis antar travel,” terangnya.
Seperti diketahui, 12,845 jamaah SBL ini telah merugi dengan nilai rupiah yang mencapai 300 miliar.
Berkaca dari kasus-kasus serupa, menurutnya pemerintah dalam hal ini departemen agama harus memberikan langkah tegas yakni dengan menerbitkan regulasi baru yang mengatur sedemikian rupa perusahaan travel swasta.
Lebih lanjut, ia pun berharap hak para jemaah segera dikembalikan oleh pihak perusahaan.
“Saya berharap uang dapat kembali, jadi jamaah saya akan dipindahkan ke reguler supaya lebih aman walaupun nunggu lama,” harap Duddi.
Laporan: Teddy Permana