Kejadian lain terjadi di Megamendung, Bogor, ketika tiga pelaku memukul seorang wisatawan akibat perselisihan kecil. Kasus ini berhasil diselesaikan melalui mediasi, namun tetap menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat.
Benny mengimbau wisatawan untuk tidak tergiur menggunakan jasa joki jalur alternatif, yang kerap berujung pada tarif tidak wajar. “Ikuti arahan petugas kepolisian di lapangan. Jika mencari jalur alternatif, gunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps, namun tetap waspadai potensi risiko seperti jalan macet atau tersesat,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar wisatawan memilih antre di jalur utama yang lebih aman karena dilengkapi dengan pengawasan petugas. “Lebih baik sedikit lebih lama tetapi aman daripada mengambil risiko di jalur alternatif yang berbahaya,” imbuh Benny.
Dengan pengawasan yang diperketat, Pemdaprov Jabar berharap wisatawan dapat menikmati liburan Nataru tanpa kendala. Selain patroli rutin, pemerintah daerah juga membuka kanal pengaduan bagi wisatawan yang menemui kendala di lapangan.
“Kami ingin wisatawan memiliki pengalaman yang positif selama berada di Jawa Barat, sehingga keindahan dan keramahan wilayah ini dapat terus menjadi daya tarik utama,” pungkas Benny. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News