JABARNEWS | SUBANG – Di tengah melambungnya harga-harga kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan, warga kembali dihebohkan dengan kemunculan video yang diklaim menampilkan telur palsu.
Dalam video berdurasi 3 detik tersebut, seorang ibu yang mengenakan baju daster berwarna biru mengaku menemukan beberapa telur yang diduga palsu yang belum lama ia beli.
Temuan itu kemudian ia perlihatkan kepada seorang pria.
“Telur paslu, ternyata di Siluman juga geus aya (sudah ada),” ungkap pria tersebut usai melihat telur yang ditunjukan ibu-ibu tersebut.
Lalu ibu-ibu tersebut memperlihatkan beberapa telur yang baru saja ia beli. Lalu dua butir telur ia pecahkan.
Dari bagian luar atau cangkang, telur tersebut terlihat normal seperti telur pada umumnya. Begitu juga pada bagian kunir telur. Namun di bagian kulit dalam terdapat pembungkus berwarna putih tipis mirip silikon.
Ibu-ibu tersebut mengklaim telur yang ia beli itu paslu, karena terdapat kelainan pada pembungkus bagian dalam yang mirip kertas tipis atau silikon.
Selain itu, pada bagian kunir telur terlihat kenyal. Bahkan saat dipegang pada bagian kuning telurnya tidak hancur. Padahal, menurutnya, pada telur asli bagian kuningnya mudah hancur jika dipegang.
“Tadi aku mau bikin nasi goreng buat anak-anak. Ternyata telurnya palsu. Terlihat ada mirip kertas. Bahkan tidak bau amis,” ujar ibu-ibu tersebut.
Ia mengaku membeli telur tersebut kampung halamannya di daerah bernama Siluman. Seperti diketahui, Siluman merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Anaknya yang suka telur waspada ya,” ucap ibu-ibu sambil menunjukan telur yang ia anggap palsu tersebut.
Rupanya video serupa pernah beredar di media sosial. Tepatnya pada tahun 2018 lalu.
Dalam video berdurasi 3 detik itu, seorang pria mengaku menemukan telur yang diduga palsu.
Selain telur tersebut dibungkus mirip kertas, pria itu juga menunjukan bagian dalam telur yang mirip silikon.
Namun demikian, pria yang belakangan diketahui bernama Syahroni B Daud itu kemudian meminta maaf atas kekeliruannya terkait penemuan telur yang diduga palsu tersebut.
Dikutip dari Antara, pada tahun yang sama, sejumlah pemeriksa fakta, termasuk Mafindo sempat melakukan klarifikasi terkait telur tersebut.
Bahkan Kepala Seksi Sudin Ketahanan Pangan Jakarta saat itu, Hasudungan Sidabalok sempat membantahnya. Menurutnya, semakin kenyal kuning telur justru semakin bagus.
Sementara kebaradaan telur palsu dari Tiongkok memang ada di Indonesia. Tapi itu ditunjukan bukan untuk dikonsumsi, melainkan hanya untuk mainan anak-anak. (red)
