JABARNEWS | SUKABUMI – Pasca amblasnya jembatan penghubung di Kecamatan Nyalindung, di bagian selatan Kabupaten Sukabumi adalah akses transpotasi menjadi terhambat. Akibatnya perekonomian warga di 3 desa terganggu hingga Selasa (3/4/2018).
Amblasnya jembatan penghubung Desa Bojongkalong, Bojongsari, dan Sukamaju ini berimbas pada sulitnya warga melakukan kegiatan sehari-hari. Jembatan yang amblas sejak Sabtu (29/3/2018) terlihat sangat sulit dilalui kendaraan bahkan untuk jenis roda 2.
Jembatan non permanen sepanjang 6 Meter dan ketinggian 7 meter ini amblas pasca longsor akibat hujan deras yang melanda pekan lalu. Warga berharap jembatan permanen yang berlokasi di Kampung Lebak Muncang, desa Bojongsari tersebut bisa digesa pembangunannya oleh pemerintah.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi begini. Kendaraan kan tidak bisa lewat jadi mau kemana-mana jadi susah,” ungkap Ece selaku Ketua Rukun Warga (RW) 2 Kedusunan Cigati, Desa Sukamaju seperti dikutip dari laman radarsukabumi.
Pembangunan jembatan yang jadi akses utama sangat diinginkan warga dari 3 desa. Sehingga kegiatan masyarakat kembali berjalan normal, bukan seperti sekarang dimana jembatan sangat mengerikan dan hanya bisa dilalui satu meter saja.
“Untuk wilayah Desa Sukamaju saja, ada 5 ribu jiwa dari 1.435 kepala keluarga yang selalu memanfaatkan jembatan itu. Tentu, setelah jembatan ini ambruk, aktivitas warga terganggu,” jelasnya lagi.
Bencana longsor yang terjadi ini selain mengakibatkan jembatan penghubung amblas juga merusak pemukiman warga. Meski menderita kerugian materi namun tidak ada korban jiwa dalam bencana kali ini.
“Meski tidak ada korban jiwa kita harap warga selalu waspada. Karena bencana sususlan bisa saja terjadi,” pesan Lom Rahmat, imbau Ketua Tagana Kabupaten Sukabumi. (Yfi)
Jabarnews |Berita Jawa Barat