JABARNEWS | BANDUNG – Banjir Pagarsih diakui warga akibat ada tol air. Padahal tol air sedianya untuk mengurangi banjir. Namun anggapan warga itu dibantah pemerintah.
Pjs. Wali Kota Bandung, Muhammad Solihin, mengatakan, sebenarnya keberadaan tol air yang dibuat Ridwan Kamil itu sudah sangat bagus, hanya mungkin kurang panjang. Makanya bakal dievaluasi apakah sudah bagus atau masih kurang panjang. Kalau ternyata masih kurang akan dianggarkan tahun depan.
“Jadi jangan sampai kita bangun terlalu panjang tapi tidak efektif. Kita lihat dulu efektif tidak, kalau misalkan kurang, tahun 2019 kita anggaran,” jelas Solihin di pendopo.
Banjir kemarin di Pagarsih diakuinya, akibat debit air terlalu tinggi. Saat menghadiri acara Presiden Citarum harum lestari di Cisanti, Solihin sedikit menyentil daerah pegunungan banyak yang alih fungsi menjadi pertanian.
“Seharusnya air dari curah hujan itu tertahan di pohon-pohon besar, ini malah langsung turun ke bawah. Tidak terhindarkan yang paling bawah itu Kota Bandung,” tegasnya.
Solihin mengimbau agar masyarakat dilibatkan masyarakat untuk penanganan banjir itu. Minimal jangan sampai membuang limbah ke sungai itu. Hal itu yang harus terus menerus diedukasi. Bandung sendiri dalam hal Citarum Harum itu sudah dibantu aparat TNI dan Polri untuk membersihkannya.
“Ikhtiar kita bersama bisa membuahkan hasil. Target Pak Jokowi 7 tahun, semoga kita bisa lebih cepat. Kota Bandung harus lebih cepat karena lebih smart, lebih cepat dibanding daerah lain. Kita melibatkan semua komponen masyarakat juga melibatkan aparat TNI Polri,” pungkasnya. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat