“Saat terjadi ledakan, dinding rumah bergetar seperti terjadi gempa bumi. Saya pun memeriksa sumber ledakan dan tercium bau belerang yang berasal dari samping rumah. Ternyata terdapat bekas ledakan di jalan yang jaraknya kurang lebih tiga meter dari dinding rumah, ” ungkap Victor.
Adapun dari bukti rekaman kamera CCTV yang terpasang di salah satu bagian rumah Victor. Terlihat sekilas sebuah motor yang melintasi samping rumahnya sebelum ledakan terjadi.
Teror ini, bukan pertama kali menimpa Victor. Dia telah beberapa kali mengalami teror, diantaranya serangan digital seperti doxing, peretasan, dan pelecehan online.
Kejadian teror lain terjadi pada 21 April 2021, mobil milik Victor yang diparkir di tepi jalan samping rumahnya dirusak orang tak dikenal. Kerusakan terjadi pada kaca bagian depan dan sebelah kiri mobil. Sementara itu pintu depan dan belakang dicoret-coret menggunakan cat semprot berwarna oranye.
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim mengecam aksi teror bom rakitan yang menimpa salah satu pengurus AJI nasional Victor Mambor. Menurutnya, serangan ini sangatlah serius mengancam keselamatan jiwa bagi siapapun, termasuk jurnalis.
Untuk itu AJI menuntut aparat penegak hukum untuk mengusut secara tuntas kasus ini, sampai pelakunya dapat ditemukan dan diproses secara hukum ke pengadilan.