Dia mengaku, saat itu Polisi dan Satpol PP meminta waktu 10 menit untuk melakukan koordinasi. Sayangnya, hasilnya hanya 5 orang yang boleh masuk.
Menanggapi hal tersebut, massa aksi tidak sepakat lantaran kajian tersebut merupakan hasil bersama, bukan 5 orang. Karena tidak ada kesepakatan, akhirnya para mahasiswa pun mencoba masuk ke dalam dan saling dorong.
“Langkah kooperatif sudah kita lakukan, namun aparat dan Pemkot tidak gayung bersambut. Maka terjadilah saling dorong dan Dion terjatuh dan terinjak,” bebernya.
Amin menambahkan, sebelum jatuh, Dion saat itu sedang berorasi, sedangkan yang lainnya saling dorong untuk masuk ke dalam kantor. Namun, lantaran sedang keos, massa aksi yang di tengah, termasuk Dion, terjatuh ke belakang hingga terinjak oleh personel keamanan dan massa yang ada.
“Sebelumnya ada teman saya namanya sidik ia juga terkena hantaman, sampai sesak, mukanya pun langsung terlihat pucat, karena melihat Dion terjatuh yang sekarang kakinya patah. Waktu kemarin akhirnya sudah tidak kondusif,” pungkasnya.