Rumah tersebut adalah rumah-rumah warga yang biasa mereka tinggal dan dipertahankan keasliannya dari dulu, setelah dinyatakan menjadi desa wisata, rumah itu bisa di sewakan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana perkampungan.
“Desa Wisata ini diciptakan oleh Kang Dedi Mulyadi tahun 2004, karena mungkin melihat potensi warga yang masih memakai tungku, rumah panggung, sehingga ia menjadikan kampung ini tempat wisata,” Ujar Kepala Desa Pasanggrahan, Muh Adam Febriansyah, pada Kamis, 12 Januari 2023.
Adam menyebut, sedikitnya ada 40 rumah berbentuk rumah panggung dengan bahan dasar kayu dan bambu yang di jadikan Penginapan (Homestay), kerapihan rumah ini di tambah dengan seragamnya cat rumah warga tersebut yakni hitam dan putih.
Tak hanya itu, lanjut dia, mayoritas warga masih mempertahankan kearifan lokal salah satunya memasak menggunakan kayu bakar di tungku pembakaran.
“Kearifan lokal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunujungnya yang mayoritas warga perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Bekasi Dan Depok.” Ungkap Adam.