Kampung Tajur Jadi Objek Wisata Edukasi dan Kearifan Lokal di Purwakarta

Kampung Tajur
Suasana Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. (Foto: Dok. Desa Pasanggrahan).

Di Kampung Tajur, sambung dia, pengujung dapat berekowisata dengan aktivitas warga sekitar mulai dari bertani, beternak, bercocok tanam hingga melakukan pembuatan kuliner seperti membuat gula aren membuat wajit dan sejumlah kerajinan tangan lainnya.

“Keunggulan di sini, pengunjung dapat mengikuti aktivias pemilik rumah atau warga sekitar, yang mau ke sawah, ke kebun, mau bikin masakan atau kerajinan kami siapkan,” tutur pria yang dikenal murah senyum itu..

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2024, Disdukcapil Purwakarta Kebut Perekaman KTP untuk Pemilih Pemula

Masih kata Adam, dalam satu bulannya selalu ada pengunjung yang datang untuk berwisata baik dari komunitas yang memanfaaatkan keindahan alam untuk berswafoto maupun untuk menikmatinya, ada pula dari kalangan pelajar untuk melakukan observasi pendidikan.

Baca Juga:  Program 100 Hari Kerja Walikota dan Wakil Wali Kota Cirebon Sudah Dilakukan

“Alhamdulillah, sejak dijadikannya kampung ini desa wisata, perekonomian di kampung sini meningkat, mulai dari penghasilan penginapan, dari menyediakan makan dan dari paket ekowisata. Yang paling banyak itu dari kalangan pelajar yang melakukan observasi pendidikan”, tuturnya.

Baca Juga:  Jembatan Cibayongbong di Purwakarta Ambruk, Satu Orang Warga Terperosok

Adam merinci, untuk satu malam penginapan di rumah panggung, warga memasang tarif mulai dari Rp. 300 Ribu hingga Rp.500 Ribu perumah, satu rumah dapat di isi oleh 8 orang. Harga itu belum termasuk biaya makan.