Kang Pisman Tetap Jadi Harapan Terdepan Tangani Sampah di Kota Bandung

Program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) yang dicanangkan pertama mantan Wali Kota Bandung periode 2018-2023 Alm. Oded M Danial tetap menjadi harapan terdepan dalam penanganan sampah di Kota Bandung ke depan.

JABARNEWS | BANDUNG – Program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) yang dicanangkan pertama mantan Wali Kota Bandung periode 2018-2023 Almarhum Oded M Danial tetap menjadi harapan terdepan dalam penanganan sampah di Kota Bandung ke depan.

Kendati upaya program Kang Pisman terus dilaksanakan sebagai bagian salah satu program 100 Hari kepimpinan Oded hingga meninggalnya, dan kini program tersebut berlanjut kepada Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, serta konsep penanganan sampah Kang Pisman telah diadopsi oleh beberapa negara di Asia.

Program Kang Pisman, adalah konsep utama penanganan sampah mulai dari lingkungan terkecil, yakni di rumah tangga dengan konsep kesadaran dari induvidu anggota keluarga yang memisahkan sampah organik dan non-organik.

Yana Mulyana mengakui, permasalahan sampah di Kota Bandung cukup kompleks. Kota Bandung menghasilkan sampah sekitar 1.500 ton per hari. Namun penanganan sampah perlu ditangani bersama oleh seluruh stakeholder.

Baca Juga:  Dua Pelaku Curanmor di Purwakarta Berhasil Diringkus, Polisi Temukan ID Card Wartawan Dalam Tas Pelaku

“Kita perlu wujudkan kolaborasi pengolahan sampah dan banjir, ” ujarnya pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kota Bandung, di Markas Pussenkav TNI AD, Senin 21 Februari 2022.

Melalui Kang Pisman, kata dia, akan menjadi tantangan untuk kesejahteraan masyarakat. Termasuk mengedukasi kepada masyarakat agar lebih baik dalam memilih dan memilah sampah.

“Kita bisa kolaborasi, dan memang Pemkot Bandung tidak bisa sendiri. Butuh kolaborasi dengan berbagai pihak saat ini. Termasuk kolaborasi dengan Pussenkav, dalam penanganan banjir dan sampah. Keduanya beririsan,” ujarnya.

Dia mengakui, bahaya banjir tentu memberikan kerugian kepada masyarkat. Kolam retensi ini bisa menjadi budi daya ikan atau untuk ketahanan pangan. Di sisi itu pengolahan sampah juga menjadi kompos atau pakan ternak metode magot.

Yana menghimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Salah satu dengan menerapkan Kang Pisman di tempat tinggal masing-masing. Perlakukan sampah dengan baik karena kalau kita bisa mengolah sampah dengan baik bisa berikan manfaat besar untuk masyarakat.

Baca Juga:  Banyak Desa Mandiri dan Tiada Desa Tertinggal, Ini Kiat DPMD Kabupaten Bandung

Sementara itu, Plt Dinas Lingkungan Hidup, Dudy Prayudi menyampaikan tujuan dalam peringatan HPSN juga selaras dengan program unggulan Pemkot Bandung yakni Kang Pisman.

“Tujuan peringatan ini selaras dengan 3 hal tujuan utama yaitu kelola sampah, kurangi emisi dan bangun proklim. Komitmen kuat pengelolaan sampah berkelanjutan dengan Kang Pisman, kami ingin tunjukan partisipasi publik untuk giat dalam pisahkan juga kumpulkan (sampah),” tuturnya.

Dengan Kang Pisman, kata Dudy, mampu mengubah pola perilaku masyarakat untuk lebih pedili terhadap lingkungan juga sampah.

“Perubahan ini didukung oleh Kang Pisman merubah pola pikir perilaku budaya sampah. Sehingga sumber timbulan sampah dibuang ke TPA semakin berkurang, ” katanya.

Dudy menyampaikan, banyak inovasi hadir dari Kang Pisman. Seperti kawasan bebas sampah, bank sampah, sampah sampah jadi emas.

Baca Juga:  Lantik Kepala Perwakilan BPKP Jabar, Bey Machmudin Sampaikan Pesan Ini

“Kami punya kawasan bebas sampah di 180 RW. Ada juga 2 kelurahan masuk kawasan bebas sampah, Cihaurgeulis dan Kelurahan Sukamiskin, ” tuturnya.

“Bank sampah 803 tersebar di kecamatan, kelurahan, sekolah juga instansi dan perkantoran. Bank sampah juga ada, juga Waste To Gold sampah di tabung ketika sudah mencapai sekitar Rp 40 ribu ditukar menjadi emas, ” tegasnya.

Sedangkan Wakil Komandan Pussenkav TNI AD, Brigjen TNI Hendrikus Joko Riyanto menerangkan, Pussenkav sebagai elemen institusi masyarakat di Kota Bandung tergerak kebijakan Pemkot Bandung menjadi solusi upaya pengelolaan sampah.

“Kita manfaat lingkungan disini. Mulai Buruan SAE, kita tanam berbagai sayuran untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” katanya.

“Jadi pupuk pakan dan tanaman (dimanfaatkan). Atas hal itu, kerja sama Pussenkav sebagai bentuk nyata TNI AD. Ini menjadi solusi kesulitan masyarakat untuk kesejahteraan dalam melaksanakan program pemerintah,” ujarnya. (diskominfo)