JABARNEWS | BOGOR – Pemerintah Kota Bogor belum mengambil langkah signifikan terkait meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian, sikap yang diambil terkait ini hanya penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pihaknya tidak memutuskan adanya pembatasan mobilitas warga pada peningkatan kasus Covid-19 sekarang. Namun yang terpenting yakni prokes tetap harus dikedepankan.
“Kalau saya, tidak perlu ada pembatasan mobilitas lagi, tetapi prokes yang menjadi penting,” ujarnya, Sabtu (23/7/2022).
Dedie menyatakan kenaikan kasus positif Covid-19 sudah diprediksi akan terjadi pada bulan Juli 2022. Faktor yang mempengaruhi antara lain proses keberangkatan haji yang menyebabkan orang-orang berkumpul saat itu, baik calon jamaah maupun keluarganya.
Selanjutnya, aktivitas ekonomi masyarakat yang sudah hampir kembali normal. Kota Bogor masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 1.