Reny menyampaikan, kematian akibat DBD terjadi akibat adanya keterlambatan dalam penanganan. Berkaca dari itu, maka Dinkes pun mengoptimalkan pelayanan dan penanganan kasus DBD.
Diantaranya, mulai dari level pelayanan di desa, puskesmas sampai ke tingkat Dinas Kesehatan dengan rujukan ke rumah sakit. “Selain itu, kami akan terus melakukan pelayanan cepat dan baik terhadap masyarakat,” ucapnya.
Dinas Kesehatan akan selalu membuat kegiatan sebagai akselerasi bagi masyarakat. Seperti, gerakan satu rumah satu jumantik dan itu yang terus digenjot.
Tujuannya, supaya masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap warga yang lain. Sehingga, masyarkat juga harus menjadi kader dalam gerakan kegiatan satu rumah satu jumantik.
“Nantinya wabah DBD dapat dicegah dan diantisipasi serta ditangani dengan baik,” tandasnya. (Red)