Kasus DBD Meningkat, Dinkes Cianjur Lakukan Ini

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: iStockphoto).

Fogging dilakukan hanya sesuai permintaan warga, setelah tim diterjunkan untuk memastikan adanya korban dan jentik nyamuk. “Ketika tidak ditemukan jentik nyamuk di daerah yang dilaporkan, disarankan pemberantasan sarang nyamuk dilakukan warga dengan cara bergotong-royong,” bebernya.

Dia menilai langkah efektif yang dapat dilakukan warga adalah dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dan menghindari genangan air. Terdata di Cianjur terdapat wilayah yang rawan terserang DBD seperti Kecamatan Cianjur, Cilaku, dan Karangtengah.

Baca Juga:  Komunitas Lentera Mimpi Dampingi Warga Cikolotok Kembangkan Budaya Membaca

“Warga Cianjur harus waspada karena musim penghujan masih panjang, sehingga kami meminta agar warga menggencarkan kegiatan pemberantasan nyamuk secara mandiri dengan menutup saluran air, menguras genangan air dan mengubur benda yang dapat menampung air,” ungkapnya.

Baca Juga:  Imron: Kalau Setiap Tahun Kabupaten Cirebon Kekurangan ASN, Bisa-bisa Habis

Sedangkan bagi warga yang membutuhkan fogging akan dilayani secara bertahap karena skala prioritas akan dilakukan ke daerah yang sudah terjadi kasus DBD.

“Permintaan fogging tetap akan dilayani namun skala prioritas yang sudah terjadi kasus DBD. Kami meminta warga lebih menggencarkan aksi bersih-bersih bersama setiap pekan agar tidak ada lagi tempat bagi nyamuk bersarang dan berkembang biak,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  Begini Kronologi Penemuan Ratusan Pohon Ganja di Gunung Karuhun Cianjur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News