Kasus Haringga, BSA Sebut Semua Pihak Salah

JABARNEWS | BANDUNG – Ratusan suporter yang tergabung dalam Bandung Supporter Alliance (BSA) menggelar aksi Solidaritas Suporter Bandung di Taman Cikapayang, Dago, Bandung, Kamis (27/9/2018).

Dalam aksinya para suporter tersebut menyalakan lilin disertai seruan-seruan tentang kondisi sepakbola yang ada. Tak cuma itu saja, BSA juga membawa spanduk serta poster yang berisi nama-nama suporter korban kekerasan yang dilakuakn sesama suporter.

Salah satunya nama Haringga Sirilla (23), suporter Persija Jakarta yang tewas di keroyok oknum bobotoh di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sebelum kick off Persib kontra Persija, Minggu (23/9/2018) siang.

Baca Juga:  Polda Jabar: Kendaraan Berknalpot Bising Merupakan Tindak Pidana!

Ditemui disela-sela aksi, Humas BSA Andikha Ramadhan Radiana, menyampaikan melalui aksi tersebut pihaknya ingin memberi tahu kepada suporter lainnya jika yang namanya rivalitas itu tidak seperti itu.

Menurutnya rivalitas itu jangan sampai ada nyawa-nyawa yang hilang gara-gara sepakbola.

“Jadi tragedinya momentum meninggalnya Haringga kemarin. Melalui aksi ini kita ingin mengingatkan ini harus jadi yang terakhir,” kata dia.

Andikha sendiri menyampaikan jika BSA sendiri menyepakati adanya rivalitas, tetapi dalam bentuk dan konten yang sehat.

“Disini BSA mengingatkan bagaimana kita belajar jadi manusia dulu baru jadi suporter, bukan sebaliknya jadi suporter dulu baru jadi manusia,” bebernya.

Baca Juga:  Banyak Provinsi Tak Miliki Anggaran Peningkatan Kapasitas Kades

Terkait kasus Haringga sendiri, disampaikan Andikha, sebagai suporter dirinya belum melihat dan merasakan adanya federasi turun tangan secara langsung ke suporter.

Oleh sebab itu BSA menuntut agar PSSI merevolusi jajarannya. Dengan merevolusi jajarannya, lanjut dia, BSA ingin agar sepakbola Indonesia menjadi sehat.

“Suporter itu mencontoh federasi dan klub, jadi kita ingin benar-benar sehat. Menurut kami yang salah itu bukan individu atau bobotoh karena menghilangkan nyawa itu memang dosa besar dan harus dihukum seberat-beratnya dengan hukum yang ada di indonesia,” kata dia

“Cuma disini yang saya kritisi adalah kita semua salah, Bandung salah, Jakarta salah. Kenapa seperti itu, karena secara tidak langsung kita sudah membudayakan kebencian ini. Kita menggenerasikan dendam-dendam, terus dendam dan ini gak akan bergenerasi. Makanya hari ini kita pengen stop sampai disini. Siapa yang salah, kita semua salah semua suporter salah disini,” tegasnya.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Kota Bandung, Kamis 30 Juni 2022

BSA berharap kedepannya PSSI bisa turut melibatkan suporter. Dikatakannya, selama ini tidak ada regulasi yang memihak untuk suporter.

“Jadi kita ingin tolong ajak dan libatkan suporter. Tolong bikin kompetisi yang sehat dengan keadaan petinggi-petinggi federasi yang sehat,” pungkasnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat