JABARNEWS | BANDUNG – Kasus HIV di Jawa Barat mengalami lonjakan temuan yang mengkhawatirkan, dengan sebagian besar kasus baru ditemukan pada kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat bahwa dari Januari hingga akhir tahun 2024, terdapat 9.625 kasus baru HIV yang teridentifikasi.
Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, menjelaskan pola penyebaran HIV di Jawa Barat mengalami pola penyebaran HIV di Jawa Barat telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2017, banyak kasus HIV terkait dengan pengguna narkoba suntik, namun saat ini, penyebaran lebih banyak disebabkan oleh perilaku seks bebas, terutama di kalangan komunitas LGBT.
“HIV itu berbeda dari tahun ke tahun. Misalnya, pada 2017 masih akibat dari narkoba melalui suntik bersama. Lalu, naik lagi pada 2019-2020 akibat seks bebas. Nah, sekarang itu lebih banyak dari LGBT,” ungkap Vini dikutip dari RRI, Selasa (31/12/2024).
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai wilayah, Dinkes Jabar mengidentifikasi bahwa LGBT menjadi kelompok dengan jumlah penularan HIV tertinggi pada tahun 2024.