“Kasus ini bertambah terus kalau dikumulatifkan. Lalu, kita analisis siapa penular terbanyak sekarang, ternyata banyak dari kaum LGBT,” paparnya.
Dengan meningkatnya angka kasus HIV di Jawa Barat, Dinkes Jabar berkomitmen untuk menekan angka prevalensi HIV melalui berbagai program strategis, termasuk penguatan ketahanan pangan.
Dengen begitu, Vini berharap angka kasus HIV dapat menurun hingga 14 persen di tahun 2025.
“Berharapnya sih turun ya 14 persen gitu. Tapi pada inti utamanya bukan prestasi, tapi berapa orang yang bisa kita selamatkan, dan ini tidak akan berhenti di 2025. Kita sudah siapkan strategi lagi untuk menurunkan prevalensi HIV,” jelasnya.
Vini juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala awal infeksi HIV. Ia mengingatkan bahwa pengobatan yang tepat dapat mencegah risiko kematian.