“Walaupun kasus baru mengalami penurunan ke 1.145 dari sebelumnya 1.242 kasus, tapi kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12 jiwa,” jelasnya.
Selain itu, kasus aktif per Kamis (20/4/2023) pun naik menjadi 10.881 dari sebelumnya 10.448.
Sejumlah gejala dari varian ini antara lain kasus konjungtivitis atau mata merah terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan indra perasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, hingga diare.
Kemenkes melaporkan, saat ini terdapat sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dengan jumlah kasus lebih dari 100 orang. (Red)