Kasus PMK di Jabar Mulai Terkendali, Biosekuriti dan Vaksinasi Terus Dilakukan

Ilustrasi kasus PMK pada hewan ternak. (Foto: Dok. JabarNews).

Arifin menuturkan, pihaknya juga intens mengedukasi peternak terkait penerapan biosekuriti. Hal tersebut bertujuan agar dengan penerapan biosekuriti, hewan ternak yang sehat tetap terlindungi.

“Biosekuriti itulah yang harus dilakukan para peternak. Bagaimana kandangnya yang baik, bersih, kemudian juga pakannya, SOP-nya, memberi makan seperti apa. Jangan bercampur aduk dengan yang lain. Kemudian, penyemprotan disinfektan,” ucapnya.

Baca Juga:  Saksi Beberkan Kronologi Kebakaran Kantor Bapelitbang Kota Bandung, Ternyata...

Selain penguatan penerapan biosekuriti, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya memvaksin hewan ternak. Menurut Arifin, sampai saat ini, jumlah vaksin PMK yang sudah disuntikan kepada hewan ternak mencapai 170.000 dosis. Artinya, sekitar 80.000-90.000 hewan ternak di Jabar sudah divaksin sebanyak dua dosis.

Baca Juga:  Polisi Periksa 19 Saksi Kasus Dugaan Gratifikasi Umrah di Cianjur

“Setelah enam bulan divaksin dosis dua, kita akan melakukan booster. (Jumlah) itu baru di sapi perah dan potong. Kita belum ke domba, kambing. Kalau kerbau, sudah ada beberapa,” tuturnya.

Baca Juga:  Linda Nurani Hapsah: Penanganan Stunting di Kota Bandung sudah Masif

“Kita akan lakukan lagi (vaksinasi PMK). Nanti akan ada pengiriman lagi berikutnya untuk vaksin. Dengan divaksin ini, memang tingkat penyebaran PMK ini sangat terkendali,” tambahnya.