“Kita sama-sama mau belajar dari Kota Bandung terkait smart city. Sehingga kota-kota yang bukan metropolitan ini bisa tetap smart, sekalipun kota tersebut bukan metropolitan,” ujar Fairid.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna yang menerima kunjungan tersebut menuturkan, Kota Bandung memiliki 3 pilar pelayanan publik yakni inovasi, kolaborasi dan desentralisasi.
Saat ini Kota Bandung punya lebih dari 300 aplikasi dan terus bertumbuh sebagai smart city.
“Kota Bandung mulai meninggalkan gaya konvensional dalam pelayanan publik,” kata Ema
Ia juga menyebut pelayanan maksimal sebuah kota pintar (smart city) adalah saat masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor OPD (organisasi perangkat daerah).
“Ini yang kita akselerasi saat ini,” terangnya.