“Barang bukti ini kami musnahkan agar tidak ada lagi praktik penjualan maupun penyalahgunaan, terutama narkoba,” kata Helena.
Dari total 78 perkara, mayoritas kasus yang ditangani Kejari Garut melibatkan narkotika dan psikotropika. Helena menyoroti bahaya besar dari penyalahgunaan narkotika yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Pemusnahan barang bukti ini diharapkan dapat menjadi langkah tegas dalam menekan peredaran narkoba dan miras ilegal di wilayah Garut. Kejari Garut juga menyerukan masyarakat untuk mendukung upaya ini dengan melaporkan aktivitas mencurigakan yang terkait kejahatan serupa. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News