Kemarau Bawa Berkah bagi Perajin Gerabah di Plered Purwakarta, Produksi Meningkat Hingga 50 Persen

Pengrajin Gerabah atau Keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. (Foto: Gin/JabarNews).

JABARNEWS PURWAKARTA – Musim kemarau ternyata memberikan keuntungan bagi sejumlah sektor, termasuk industri gerabah keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Cuaca panas disebut mampu mempercepat proses pengeringan gerabah, sehingga produksi di sentra kerajinan tersebut meningkat pesat.

Baca Juga:  Erick Thohir: UMKM sebagi Ujung Tombak Perekonomian

Para perajin gerabah di Plered memanfaatkan cuaca kemarau untuk mempercepat proses penjemuran, yang kini hanya memakan waktu sekitar satu minggu, jauh lebih singkat dibandingkan musim hujan yang bisa mencapai dua hingga empat minggu.

Baca Juga:  Gugatan Cerai Anne Ratna Mustika Dikabulkan, Dedi Mulyadi Berencana Banding

Salah satu perajin, Irwan, menyampaikan bahwa proses pengeringan saat musim kemarau ini sangat membantu meningkatkan efisiensi produksi. “Alhamdulillah, dengan panasnya cuaca, penjemuran bisa cepat selesai,” ungkapnya pada Selasa (10/9/2024).

Baca Juga:  Herman Suryatman: Pengelolaan Masjid Raya Al Jabbar Dievaluasi Menyeluruh

Produksi gerabah di Plered meningkat lebih dari 50 persen selama musim kemarau, didorong oleh waktu pengeringan yang lebih singkat dan tingginya permintaan dari pasar domestik serta ekspor.