Kemarau Picu Karhutla di Nyalindung Sukabumi

JABARNEWS | SUKABUMI – Kobaran api melalap lahan seluas sekitar delapan hektare hutan yang berada di Kampung Kebundesa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, warga bersama petugas gabungan yang dibantu relawan potensi SAR masih berupaya memadamkan api agar tidak meluas.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, sulitnya medan mmembuat petugas dan warga kesulitan memadamkan api yang terus merambat diantara dedaunan dan semak-semak kering.

“Penyebab kebakaran hutan di Desa/Kecamatan Nyalindung ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” kata Sutisna di Sukabumi, Sabtu (10/11/2019).

Baca Juga:  Polisi Tangkap Pelaku Pencurian di Mal Kota Cirebon, Modusnya Pakai Mukena Guna Kelabui Petugas

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran hutan tersebut baru diketahui saat ada kepulan asap hitam dari dalam hutan warga dan relawan yang berada di lokasi mencoba memadamkan api dengan alat seadanya menunggu petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Kondisi cuaca yang terik ditambah hutan kering dan banyak ranting pohon sehingga, api dengan mudah membesar dan merembet dari satu titik ke titik yang lain. Bahkan petugas pun cukup kesulitan memadamkan api karena tiupan angin yang kencang.

Baca Juga:  Dinas Pendidikan Upayakan Ubah Status Ribuan Guru Honorer Jadi KKI, Apa Itu?

Tidak lama beberapa unit mobil damkar tiba di lokasi untuk memadamkan api namun, kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi dan harus menggunakan selang yang panjang untuk menyemprotkan ke titik api.

“Mayoritas titik api sudah berhasil kami padamkan namun, ada beberapa yang diduga masih menyala dan petugas pun berupaya untuk memadamkannya agar kebakaran tidak semakin meluas,” tambahnya.

Baca Juga:  Pangdam III Siliwangi Naik Sisingaan Dalam Penutupan TMMD

Daeng mengimbau kepada siapapun dengan cuaca yang cukup panas dan kering ini agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu atau menyebabkan terjadinya kebakaran seperti tidak membakar ilalang atau lainnya, selalu memeriksa keadaan kompor, tungku api dan jaringan listrik di rumah serta yang paling penting tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi yang masih menyala.

“Untuk sementara kami siaga dulu, mengantisipasi sewaktu-waktu api muncul kembali,” pungkasnya. (Ara)