Yana sempat mengakui, lonjakan kasus kini terjadi dipicu penyebaran 0micron, hingga sekitar 80 persen dari total kasus. Selain itu, sambung Yana, lonjakan kasus ini juga terlihat setelah meningkatkan penelusuran maupun pengetesan.
“Gak pernah lebih dari 10 kasus, bahkan 2 minggu lalu hanya 100 kasus per hari, hari ini kemarin sudah 1.100 kasus, peningkatan memang luar biasa,” katanya.
Selagi angka kasus positif meninggi, tingkat BOR di rumah sakit diklaim menurun. Diasumsikan, mayoritas kasus merupakan gejala ringan. Yana mengatakan, kini BOR berada di angka 30 persen, data sebelumnya berada di 59 persen.
“Kasus gejala ringan didorong melakukan isoman (isolasi mandiri), di rumah atau isolasi terpadu. Hanya gejala berat yang dirawat untuk membuat BOR tidak tinggi dan tidak ada kepanikan karena penyebaran Omicron,” katanya.
Pemerintah Kota Bandung juga, katanya, akan menyiapkan tempat isolasi terpadu bagi kasus gejala ringan. Fasilitas itu diharapkan bisa ikut mencegah meningkatnya BOR. Menurut amatan Satgas Covid-19 Kota Bandung, tak sedikit warga yang bergejala ringan tapi tetap ingin dirawat di rumah sakit.