JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Agama Republik Indonesia telah menginstruksikan kepada Kementerian Agama yang ada di daerah-daerah untuk lebih menguatkan lagi terkait moderasi beragama, termasuk di Kota Bandung yang merupakan kota besar dan heterogen.
Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung, H Tedi Ahmad Junaedi mengungkapkan pada 2022 ini Kemenag akan cenderung lakukan penguatan moderasi beragama supaya tak ada lagi tindak radikalisme atau intoleran.
“Kami betul-betul ingin mengusung beragama secara wasathiyah (proporsional). Teknisnya nanti secara internal di Kemenag, seluruh pejabat ASN-nya diberikan pelatihan moderasi,” katanya, Senin (3/1/2022) seusai kegiatan Hari Amal Bakti dan bakti sosial di Kantor Kemenag Kota Bandung, Jalan Soekarno Hatta.
Ketika disinggung terkait akan ditentukannya dakwah-dakwah yang moderat kepada seluruh pejabat ASN Kemenag atau penyuluh di setiap khutbah Jumat, Tedi mengaku belum sampai ke arah sana. Kemenag Kota Bandung hanya pada merubah mainset atau cara berpikir para dai dan penyuluh agar dakwahnya moderat dengan tentunya semangat nasionalisme sesuai dengan hubbul wathon minal iman.
Tedi juga menyinggung sedikit terkait kegiatan hari amal bakti yang kini Kemenag sudah berusia 76 tahun. Menurutnya, ada sejumlah perlombaan dan penghargaan yang diberikan Kemenag kepada yang berprestasi baik di lingkungan Kemenag maupun keluarga besar Kemenag di tingkat provinsi atau nasional.