JABARNEWS | PURWAKARTA – Santri mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Kedudukan santri tidak hanya sebagai pelajar yang mendalami agama, lebih dari itu santri juga dituntut berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya, seperti mengajak masyarakat untuk hidup sehat.
Hal tersebut diungkapkan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Dwi Adi Maryandi saat sosialisasi Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) melalui program pesantren dan santri sehat, di Pesantren persatuan Islam 33, Al-Manar Purwakarta, Senin (18/11/2018).
“Nantinya Germas ini dapat diimplementasikan oleh santri dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat di lingkungan pondok pesantren,” kata Adi sapaan karibnya.
Di samping itu, lanjut dia, santri juga diajarkan upaya melakukan pencegahan penyakit yang biasa diderita warga pondok pesantren seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah dengue (DBD), batuk pilek, dan berbagai penyakit yang disebabkan lingkungan yang kurang sehat dan kurang terjaga kebersihannya.
“Kami ajak para santri untuk rajin mencuci tangan dengan sabun. Sebab, segala kuman bisa mati dengan kita sering mencuci tangan dengan sabun,” ujarnya.
Sedangkan berkaitan masalah kesehatan gizi dan remaja, lanjut dia, pihaknya juga berbagi ilmu saat mengonsumsi makanan diusahakan harus yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
“Sedangkan untuk kesehatan remaja para santri diajak untuk memahami perkembangan atau pertumbuhan tubuh secara fisik dan memberikan pesan untuk menjaga dan memproteksi diri dalam bergaul,” ucap Adi.
Sementara pimpinan Pondok Pesantren Al-Manar, H Yusep Solehudin mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antar PP Persis dengan Kementerian Kesehatan dalam program Germas.
“Selain itu ada kerjasama antara pesantren dengan Puskesmas Purwakarta, dalam hal konseling, bimbingan. Kemudian juga ada pemeriksaan kesehatan untuk para santri dari Al-Manar ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Yusep, akan terbentuk juga santri siaga. Nantinya, mereka akan diberikan wawasan-wawasan tentang kesehatan, untuk memotori untuk kebersihan, dan memotori untuk sosialisasi kesehatan ke teman-teman santrinya.
“Santri siaga juga nantinya akan melakukan pendampingan jika ada temanya yang sakit dan memeberikan wawasan-wawasan tentang penyakit-pentakit yang mesti diantisipasi,” kata Yusep.
Ke depan, lanjut dia, ini juga merupakan embrio untuk kader santri Siaga Bencana (Sigab) Persis, dan menjadi motor untuk menjaga hidup bersih dan sehat di wilayah pesantren.
“Alhamdulillah, kegiatan seperti ini memberi dampak positif khususnya dalam pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat