Kendala Kabupaten Garut Soal Minyak Goreng, Tidak Ada Penyuplai

Ilustrasi, Minyak Goreng. (istimewa)

JABARNEWS | GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat kesulitan mencari penyuplai untuk kegiatan pasar murah minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), akibatnya harga di pasar tradisional masih di atas Rp14 ribu per liter.

“Ini (tidak ada penyuplai) menjadi kesulitan besar tatkala operasi pasar di kabupaten kota belum dapat dilaksanakan,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Jumat 4 Februari 2022.

Baca Juga:  Tol Diestimasi Direncakan Selesai 2024, Uu Ruzhanul Ulum Bilang Begini

Ia menuturkan pemerintah daerah terus berupaya memonitor ketersediaan minyak goreng di pasaran seperti minimarket, swalayan, maupun pasar tradisional untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan barang.

Baca Juga:  Menteri PPA Ingin Pemprov Jabar Lindungi Anak-anak dari Kekerasan dan Penularan HIV/AIDS

Pemerintah daerah, kata dia, memang belum dapat memutuskan kebijakan yang strategis untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng karena produsen ada di luar Garut, kendali nya juga oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:  H-3 Idul Fitri 2023, Volume Kendaraan di Kota Tebing Tinggi Terpantau Ada Peningkatan

Apabila Pemkab Garut mengalokasikan anggaran untuk subsidi minyak goreng, kata dia, tentunya harus siap dengan penyuplai barangnya, sementara kondisi saat ini tidak ada penyuplai yang mau menjual sesuai kebijakan pemerintah seharga Rp14 ribu per liter.