Menurut Ketua Kelompok Ekowisata Poassa Nuhada, Nyong Tomia, sebelumnya masih banyak masyarakat yang membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu.
Jenis sampah organik dan anorganik di desa ini pun tercampur menjadi satu, sehingga sulit untuk memanfaatkannya kembali.
Nyong menilai perlu adanya langkah konkret untuk mengelola permasalahan sampah di desanya, salah satunya mengubah sampah plastik menjadi solar.
“Dengan adanya kerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara, dan pendanaan langsung oleh pihak Jasa Raharja kami coba bekerja sama, bagaimana mengelola sampah di Desa Kulati yang lebih baik ke depannya,” ujar Nyong saat ditemui Kompas.com di Desa Kulati, Wakatobi, Kamis (21/4).
“Salah satunya dengan pengurangan sampah plastik melalui sistem pirolisis,” sambung dia.
Lebih lanjut, Nyong berkata bahwa dalam sistem pengelolaan sampah dengan pirolisis tidak semua jenis sampah plastik bisa diolah.